Sabtu, 05 September 2015

Anak Tidak Juara

Oleh: @Jonru – Jonru Ginting, Penulis Buku “Saya Tobat”
Jika anak Anda jadi juara kelas, pasti sangat bangga, bukan? Tapi bagaimana jika tidak juara? Bahkan 10 besar pun tak masuk. Gimana, dong?
Banyak orang tua yang terlalu “mendewa-dewakan” rangking sekolah anaknya. Mereka pun mendorong (bahkan sering memaksa) agar anaknya dapat rangking di sekolah.
Jika tidak dapat rangking, si anak disalahkan, hobinya disalahkan, pergaulannya disalahkan, sekolahnya disalahkan. Bahkan anak disebut bodoh, tak punya masa depan karena tak bisa jadi juara.
Duhai Teman!
Dulu sejak SD hingga tamat SMA, saya juga langganan juara satu. Bahkan nilai saya pernah tertinggi sekotamadya Binjai.
Namun saat ini, saya merasakan bahwa rangking atau juara tersebut TIDAK terlalu berpengaruh terhadap kehidupan saya selama ini. Memang sih ada pengaruhnya sedikit (misalnya saya bisa diterima di Perguruan Tinggi Negeri karena nilai saya lumayan bagus). Tapi ya hanya sesedikit itu.
FAKTA juga membuktikan bahwa TAK ADA JAMINAN bahwa anak yang dapat rangking punya masa depan yang lebih baik. Banyak teman sekolah saya dulu, yang rangkingnya jauh di bawah saya, tapi hidup mereka sekarang jauh lebih sukses.
Jadi, Anda masih “mendewa-dewakan” rangking?
Saya buka ahli parenting, tapi alhamdulillah saya sudah belajar banyak tentang pendidikan anak, bahwa yang paling penting bagi seorang anak BUKAN menjadi juara kelas.
Yang paling penting adalah:
Kita mendidik mereka sesuai karakter khas dan potensi terbesar mereka, bekali dengan iman dan taqwa sehingga mereka nantinya menjadi anak yang SUKSES, MULIA, dan GUE BANGET.
Apa artinya?
Begini:
1. SUKSES itu urusan dunia. Misalnya menjadi kaya, punya jabatan, jadi tokoh populer, dan sebagainya.
2. MULIA adalah urusan dunia dan akhirat. Si anak menjadi anak yang berguna bagi umat, beriman dan bertakwa, berakhlak baik, dan di akhirat nanti dia masuk surga, bersama kita tentu saja. Aamiin… Itulah harapan semua orang tua, bukan?
3. GUE BANGET. Anak kita bukan hanya berprofesi di bidang yang gajinya besar, yang hidupnya mewah, dan seterusnya. Untuk apa itu semua jika kita TIDAK BAHAGIA. Untuk apa itu semua jika kita tidak suka pada pekerjaan yang dilakoni?
Alangkah indahnya jika semua orang – termasuk kita dan anak-anak kita – bisa berprofesi di bidang yang PALING GUE BANGET.
Dibayar untuk bersenang-senang. Pasti ini adalah impian semua orang!
* * *
Jadi daripada sibuk ngurusin rangking sekolah, seharusnya kita lebih fokus mendidik anak sesuai dengan karakter dan potensi terbesar mereka. Didik mereka agar menjadi insan yang SUKSES MULIA dan hidup GUE BANGET.
Untuk mewujudkan impian seperti itu, kita bisa memulainya dengan mengenali minat, bakat dan potensi terbesar seorang anak. Maka saran saya, lakukanlah TES SIDIK JARI di ‪#‎STIFIn‬
Sumber Fanspage Jonru

Tidak ada komentar:

Posting Komentar