Minggu, 28 Agustus 2016

Thinking introvert ala STIFIn

stifin-tangerang-selatan
Mesin Kecerdasan nya Thinking yang di drive dengan introvertnya, sehingga dari dalam menuju keluar, Thinkingnya yang di bawa dari dalam menuju keluar, sama dengan yang lain-lainya, yang disebut dengan  introvert. Introvert ini bukan membawa seluruh Mesin Kecerdasan, introvert disini hanya terkait dengan Mesin Kecerdasan yang menjadi Mesin Kecerdasan yang bersangkutan. Jadi, kalau Thinking introvert, introvertnya itu hanya pada Thinking saja, bukan kepada semua Mesin Kecerdasan.

SOTOY “SOK TAHU”

Jenis orang Thinking introvert, Thinkingnya dibawa dari dalam dalam keluar, karena itulah orang Thinking introvert ini, sepertinya dia orang yang banyak tahu . Karena dia Thinking, dia berfikir, dia punya ilmu otomatis dari hasil kerja fikirannya, dan karena itulah dari banyak tahunya itu kemudian dibawa keluar. Maka orang Thinking introvert ini memiliki banyak referensi, banyak pustaka, banyak pengetahuan, banyak memory yang dia bisa uraikan kepada orang lain. Sering kali kalau dalam bahasa pergaulannya, konotasi yang negativenya itu dia disebut “sotoy”, ini orang sok tahu, ini adalah orang Thinking introvert



SISTEMATIS

Sesungguhnya orang Thinking introvert ini, di dalam kerja otaknya, dia adalah mengangkat kerja otak itu, kepada kompleksitas yang tinggi. Jadi, diantara semua type Personality Genetic, dimana otaknya bersedia menangani persoalan-persoalan yang komplek itu adalah Thinking introvert . Tetapi dia memiliki tools, memiliki alat, memiliki cara, bagaimana situasi yang kompleks itu dikendalikan, yaitu dengan frame work, dengan kerangka kerja. Orang Thinking introvert sangat mahir di dalam membuat kerangka kerja, di dalam membuat sistematika, sehingga pikiran yang kompleks itu menjadi sistematis, jika di tangani oleh orang Thinking introvert.

SPESIALIS

Nah, karena itulah mengapa orang Thinking introvert ini, dia bersedia untuk menjadi orang yang begitu spesialistik profesinya, karena dia punya ketajaman mikroskopik, dia berfikir sampai mentok, sedalam-dalamnya, itu dimiliki oleh dia kemampuannya. Karena orang Thinking introvert berfikir, kalau ke atas dia kompleks, kalau ke bawah dia mendalam sangat mikroskopik . Itulah kemampuan yang membuat orang Thinking introvert itu sanggup untuk menjadi seorang spesialis pada profesinya.

EFEKTIFITAS

Kerangka kerja menjadi keutamaan dimana dia berfikir, dan tentu saja, ketika dia menganalisa sesuatu, analisanya selalu diposisikan untuk mendapat sesuatu yang lebih baik, kita menyebutnya adalah efektifitas. Dia selalu akan berfikir, bagaimana kerangka kerja tadi bila dipraktekkan, bila di implementasikan, bila dijadikan sebagai rencana untuk melahirkan perbaikan, melahirkan efektifitas, terutama yang paling penting bagi dia, melahirkan berganning posision yang lebih bagus buat dia, meningkatkan jabatan dia, meningkat tahta dia, itu adalah orang Thinking introvert.

MULTIPLYING

Ketika dia sudah mulai bisa membuat kerangka kerja dari sesuatu yang kompleks, maka, karena dia berfikir tentang efektifitas tadi, mengapa orang Thinking introvert di dalam tugasnya, di dalam pekerjaannya, dia menyukai, dengan sendirinya cenderung akan mendapatkan pelipat gandaan hasil (Multiplying). Ini adalah sesuatu yang memang orang Thinking introvert menyukai melipat gandakan hasil. Proses pelipat gandaan yang dilakukan orang Thinking introvert tadi, bisa dikawal dengan akurasi yang tinggi, karena dia memiliki rentang yang sangat bagus, mau mendalam secara mikroskopik dia mampu, mau naik ke atas menjadi lebih kompleks dia mampu, sehingga pengawalan terhadap pelipat gandaan itu memiliki ciri khas yang sangat menempel pada orang Thinking introvert yaitu itu adalah akurasi.

CINTANYA LOGIS

Bagaimana cara orang Thinking introvert dalam urusan bercinta? “Ya” memang sesungguhnya orang Thinking mau yang introvert ataupun extrovert, dia bercinta menggunakan kerangka-kerangka kerja, dengan logika-logika, maka orang Thinking khususnya yang introvert itu adalah dia berani mempertimbangkan iya dan tidak, memutuskan seseorang itu diterima atau tidak, setelah dia menimbang-nimbang dengan timbangan logika apa baik buruknya buat dia, apa untung ruginya buat dia, apa manfaatnya buat dia. Segala sesuatunya ditakar menggunakan kerangka logika.

Karena itulah di dalam rumah tangga, bagi orang Thinking introvert, dia akan menata, bagaimana pasangan suami istri itu, bukanlah hanya semata-mata hubungan emosional, tetapi ia adalah seolah-olah, “meskipun ini urusan percintaan”, seolah-olah seperti hubungan kerja, semua ada kerangka, semua ada sistematikanya, semua ada pembagian tugas yang jelas. Orang Thinking introvert itu memastikan segala sesuatunya itu tertangani dengan baik.

C.E.O

Mampukah orang Thinking introvert menjadi seorang CEO? Justru memang inilah yang menjadi keunggulan Thinking introvert, ketika ia berada pada midle-midle managemen, untuk dia merangsak naik ke atas, dia memiliki keunggulan. Dimana keunggulannya? Dia memutuskan dengan logika yang dalam, yang kompleks, yang kemudian dia berfikir dikaitkan dengan hasil, dia bisa memimpin akurasinya. Jadi segala macam yang berbau kehebatan logika ini, dimiliki secara tajam oleh orang Thinking introvert, tidak dimiliki oleh Personality Genetic yang lain .

Jadi, ketika beradu tentang direction, tentang target, auto achive, tentang planning, tentang membuat taktik-taktik yang sistematis, menuju kepada tercapainya target, orang Thinking introvert adalah jagonya . Maka dia sangat berpeluang untuk menjadi seorang CEO.

MANAGERIALSHIP

Dia memang punya kemampuan mengelola tahta, mengelola kekuasaan dengan managerialshipnya, dengan aturan main yang dia buat, dengan system yang dia kendalikan, dengan kedalaman, dengan kekomplekan, dengan sistematika, dengan kerangka kerja sebagaimana yang di jelaskan diatas. Disitulah menajdi selling pointnya seorang Thinking introvert.

Thinking introvert adalah  orang yang memiliki banyak pengetahuan, dan dari banyak pengetahuannya itu, kemudian orang Thinking introvert itu, yang kaya dengan database, yang kaya dengan pengalaman-pengalaman yang sudah diolah, di sistematikakan oleh orang Thinking introvert menjadi kekuatan tertentu. Sehingga orang Thinking introvert bisa berkompetensi dengan orang lain, karena memiliki kemampuan mengelola proses lebih handal . Itulah yang disebut dengan managerialship.

*Dituliskan dari sumber Video Penjelasan Thinking introvert oleh Farid Poniman, Penemu STIFIn

Tidak ada komentar:

Posting Komentar