Setiap kita sebenarnya mudah untuk belajar, masalahnya cara belajar yang dipake itu masih secara umum, tidak khusus kepada setiap anak yang notabene berbeda. Akibatnya, anak ada yang berprestasi karena cara belajar itu tepat untuk dia, nah yang tidak tepat untuk anak tertentu, jadinya tak berprestasi, lalu yang disalahkan anak. Apa iya seperti itu.?
Setiap anak unik, sebagaimana setiap orang tua, sebagai suami atau istri unik juga. Karena coba aja samakan pasangan anda dengan istri atau suami tetangga, kalau gak mau tidurnya di sofa, he he..
Dari milyaran anak manusia, cuma 5 masalah yang akan ditemukan jika di framming dengan Konsep STIFIn.
INSTING
Anak Insting biarkan belajar sambil nonton TV atau dengar musik. Anak Insting kebanyakannya belajar sambil melakukan aktifitas lainnya, kemampuan otaknya yang serba bisa, membuat dia merasa nyaman dan enjoy saat belajar sambil nonton tv/dengar musik.
Nah, logika kebanyakan orang tua, masa belajar sambil nonton tv/dengar musik. Maka dilaranglah si anak Insting tadi nonton tv, suruh masuk kamar, belajar sendiri, alhasil ketika anak tak mau belajar yang disalahkan anaknya. Padahal…hmm..orang tua yang tak tahu dimana letak kehebatan anak Instingnya dalam belajar.
Pernah, anak Insting minta dibeliin alat musik Drum, setelah dibeliin, eh jadi bagus nilainya..apa coba hubungannya, kalau pake logika pemahaman kita selama ini. Tapi kalau pake STIFIn itu erat hubungannya.
FEELING
Anak Feeling biarkan belajar kelompok, bersama teman temannya atau anda yang menjadi temannya belajar, ya..ngobrol dulu, ngalur ngidul kesana kemari, curhat curhatan, jangan langsung main hajar aja, buka buku untuk belajar. Saat udah enak moodnya, baru buka bukunya dan belajar.
Jangan disuruh belajar sendiri dikamar, tidur dia nanti. Menjauhkan anak feeling dari komunitas teman temannya, sama dengan mematikan kehebatannya.
Kenapa Anak Feeling malas belajar, karena orang tuanya melarang dia belajar kelompok bersama teman temannya. Belajar kelompok dengan diskusi sambil ngobrol adalah cara termudah anak Feeling menyerap ilmu.
Ada pengalaman unik, seorang ibu bercerita, setelah saya jelaskan tentang gaya belajar anak Feeling.
Pantas pak (waduh, kok dipanggil bapak siih, mba, padahal saya masih muda, dalam hati saya, hehe..), sebelum saya masukin ke TK ini, dulunya di TK “itu”, udah 1 bulan tak ada yang hapal dia Juz Amma satu surahpun. Nah saya masukkan lah ke TK “ini”, disini awalnya saya liat apa bisa, karena belajar disini rame rame, gak seperti di TK “itu”, eh ternyata 1 minggu saja belajar disini dia udah banyak yang hapal surah juz amma.
Nah, loh..ada testimoninya langsung.
SENSING
Anak Sensing, biarkan bermain terlebih dahulu sepulang sekolah, berkeringat, baru lah belajar. Anak Sensing inilah yang cocoknya senam dulu sebelum belajar, tapi tidak untuk anak Intuiting, karena waktu SD sehabis senam, pernah saya beralasan sakit, supaya bisa tidur di ruang P3K. Hehe..Anak Sensing, please jangan dipaksa Tidur Siang kalau ia tidak mau, ntar kasihan jadinya OON, pelupa ‘bin’ gendut ‘binti’ pemalas. Kalau dia belajar dirumah badannya gak bisa diam, mulutnya gak bisa diam, ya mbok dibiarin aja. Emang gitu gaya belajarnya. Anak Sensing kudu ngabisin baterenya dengan banyak bergerak, kalo ndak malamnya dia gentayangan kayak cacing kepanasan dikamar, susah gak mau tidur.
Kenapa Anak Sensing jadi malas belajar, bisa jadi karena dia tidak diberikan waktu bermain atau berkeringat. Alasan orang tua, kasihan nanti kecapekan. Padahal mainnya anak Sensing itulah cara paling ampuh merefresh otaknya yang udah penat belajar. Justru anda harus buat anak Sensing berkeringat agar potensinya meningkat.
INTUITING
Kalau mau suruh tidur, suruh aja Anak Intuiting tidur siang dulu (sepulang sekolah) sebelum belajar, itupun jangan lama-lama, cukup 15 menit saja. Setelah itu bangunkan, suruh nonton kartun dulu 10 menit di youtube, baru belajar.
Sebelum belajar anak Intuiting baiknya jangan makan dulu..hehe..ntar kalau udah makan, ngantuk dia, tidurnya bisa panjang. Intuiting kebanyakan makan oon, kurangi makannya, belajarnya jadi OK.
Tapi jangan anak Sensing yang dikurangi makannya, dia butuh banyak makan buat energi gerak tubuhnya. Tapi biasanya anak Sensing malas makan, karena gak enak makanannya. Anak Intuiting cenderung malas berkeringat, sehingga energi dari apa yang dimakannya jadi pemberat Mata.
Kenapa Anak Intuiting malas belajar, bisa jadi karena orang tua tidak memberi ruang bagi si anak untuk mengerjakan dengan caranya sendiri, belajar dengan gayanya sendiri, pernah ada orang tua yang bilang, udah dibeliin meja belajar, belajarnya malah diteras. Haha..meja belajar ampuh untuk anak Thinking bu, saya bilang, anak Intuiting yang meruang, alam terkembang, langit bergantung menjadi tempat belajarnya, apa ibu bisa beliin meja selebar jagat raya.
THINKING
Anak Thinking biarkan belajar sendiri, anda beruntung punya anak Thinking, bisa mandiri, tapi kalau terlalu anda dikte dan ajari yang dia udah tau, berulang ulang, bersiaplah, hilang motivasi belajarnya. Anak Thinking siapkan suasana hening saat belajar, jauhkan dari anak Sensing yang belajarnya gak bisa diam, bisa pecah konsentrasi Anak Thinking.
Gimana bisa tau pak, anak saya ada yang Sensing? Nah, makanya perlu di Tes STIFIn anak kita semua. Eh..BTW Basway…udah dites STIFIn belum semua anak ayah dan bunda. Kalau belum jangan lanjutin bacanya, gak kan ada manfaatnya, percuma, ngabisin waktu ayah bunda aja. Stop sampai disini aja.
Eh..udah stop..kok masih dilanjutin bacanya.
Kenapa Anak Thinking jadi malas belajar, bisa jadi karena orang tua selalu mengulang ulang yang anak Thinking udah tau. Karena Anak Thinking itu Sotoy, jangan sampai kita kelihatan sotoy juga dimatanya.
Jelas ya..anak terlahir fitrah, apa adanya sesuai dengan pemberian dari Allah, tapi orang tuanya yang menjadikan Nasrani, Majusi dan Yahudi karena ketidak tahuan akan Fitrah si anak.
Tapi ayah bunda ndak usah khawatir karena sekarang sudah ada Konsep STIFIn yang bisa membuat ayah bunda menjadi sangat sangat mudah 3x, mudah, simple dan aplikatif, mengenali Fitrah Genetiknya anak.
Akan sangat sangat keliru, jika anda mempelajari sebuah Konsep Psikologi untuk mengenali manusia, tapi tidak sedikitpun dikupas tentang Sang Pencipta Manusia di dalam Konsepnya. Padahal yang jauh lebih tahu si manusia itu adalah Penciptanya.
Nah, Konsep STIFIn meyakini adanya “campur tangan” Allah sebagai Sang Pencipta Manusia dalam Karakternya Manusia. Sementara Konsep yang lain, mereka mengabaikan Sisi Sang Pencipta Manusia. Makanya, manusia zaman sekarang banyak masuk UGD (Unit Galau & Dilema) karena virus Andy Lau, “Antara Dilema Dan Galau”, akibat memahami konsep yang menjauhkan manusia dari Sang Pencipta.
Konsep yang benar adalah, ketika kita mengenal diri kita, kita mengenal Allah, Tuhan Pencipta Manusia. Nah, STIFIn bisa menjadi solusi.
Dah..ah kalau diterusin bisa kemana mana ntar bahasannya..maklum Intuiting kalau udah berkata kata suka panjang bin lompat lompat binti mengambang, abstrak gak jelas.
Kalau mau tahu lebih banyak, bisa hadiri Workshop STIFIn
Terimakasih, dan maaf karena saya sudah mengambil sedikit waktu anda untuk membaca sampai disini.
Tulisan Bang Feri Azwar dengan judul asli : Anak tidak Bodoh tapi Salah Asuh
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar